Pages

Wednesday 23 May 2012

Resensi Film : The Artist



Resensi

Latar dibuka saat film Geogre Valentin(Jean Durjadin) yang berjudul Russia Affair tayang di bioskop setempat. Geogre adalah artis yang sangat kaya dan terkenal. Semua orang iri melihat ketenarannya. Di era tahun 1927 adalah era kejayaannya dan film masih berwarna hitam-putih dan tidak bersuara, hanya dengan musik latar saja. Hal tersebut menjadi spesialisasi dari Geogre maka pantas saja Ia meraih ketenaran. Sampai satu ketika saat ia diwawancarai di luar bioskop, ia bertemu dengan Peppy Miller(Berenice Bejo). Seorang gadis penggemar Geogre Valentin yang tak sengaja terjatuh dan menabrak Geogre.Tapi Geogre tak marah, malahan ia tertawa dan dalam suasana itu Peppy mencium pipi Geogre. Sontak saja wartawan memotretnya dan memajang foto Geogre dengan gadis tersebut di majalah dan koran.
Di hari yang lain Peppy mendapati Kinograph studio mencari pemain figuran untuk filmnya yaitu 3 orang pemain perempuan yang bisa menari dan Peppy terpilih. Ia pun ikut didalam syuting dan ternyata ia ikut dalam filmnya Geogre. Saat itulah Geogre mulai suka dengan Peppy.
Beberapa tahun kemudian waktu berubah, dan film hitam putih bisu tidak laku lagi. Digantikan dengan film bersuara. Hal itu membuat Kinograph studios, tempat Geogre bekerja berniat menggantikannya dan merekrut bintang-bintang baru. Salah satunya Peppy Miller. Geogre yang marah akhirnya mendirikan perusahaannya sendiri dan memproduksi filmnya sendiri dengan tetap berpegang pada film BISU HITAM PUTIH.
Tetapi rupanya waktu tidak bersahabat dengan dia. Perusahaannya bangkrut, filmnya tak laku dan ia pun mulai kehabisan uang dan jatuh miskin. Berbanding terbalik dengan Peppy Miller, Ia yang awalnya hanya sebagai cameo/pemain figuran kini karirnya meledak dan sukses. Film-filmnya banyak ditonton oleh orang.

Geogre yang bangkrut akhirnya melelang semua barang dan perabotan di rumahnya untuk mendapat uang untuk makan dan kehidupannya sehari-hari. Terlebih lagi ia diceraikan oleh istrinya, dan ia juga memecat supir pribadinya karena tak mampu lagi membayarnya. Hal itu menambah penderitaan Geogre.
Kini ia hidup bersama anjingnya, Dougie.
Suatu saat ia kembali mengenang film-film lamanya namun, ia terlanjur sedih. Emosinya tak terkontrol, sambil meminum alkohol, ia membakar semua karya-karyanya dan merobek-robek filmnya yang dahulu sukses di pasaran. Tetapi hal itu membuat rumahnya terbakar, ia terkunci di kamarnya dengan api membakar rumahnya. Ia tak dapat melarikan diri. AKhirnya anjingnya, dougie berlari keluar rumah dan menggonggong pada polisi di sekitar tempat tersebut. Polisi yang mengikuti dougie terkejut ketika ada kebakaran. Akhirnya ia masuk rumah tersebut dan menyelamatkan Geogre dahulu. Selamatlah Geogre.
Saat syuting, Peppy mendengar berita bahwa terjadi kebakaran di rumah Geogre Valentine dan Geogre dirawat di Rumah Sakit. Ia pun menjenguk Geogre dan melihat Geogre yang terbaring lemas dengan sebuah roll film tergenggam di tangannya. Ternyata didalam roll film tersebut terdapat potongan adegan saat Peppy dan Geogre bermain bersama. Peppypun tahu bahwa Geogre sebenarnya mencintai Peppy sejak awal pertama bertemu. Dengan rasa kasihan Peppy membantu Geogre dengan membawanya pulang ke rumahnya.
Tetapi saat Geogre sadar, Geogre berkeliling rumah Peppy dan terkejutlah Geogre ternyata yang membeli semua barang darinya saat pelelangan ternyata adalah Peppy sendiri. Ia merasa di permainkan. Tetapi Peppy menjelaskan bahwa sebenarnya Ia cuma ingin membantu Geogre dan ingin karirnya kembali seperti dahulu.
Di endingnya, Geogre diajak menari bersama Peppy untuk film Peppy yang baru. ternyata Produser Kinograph Studios,tempat Peppy bekerja suka dan merekapun hidup bahagia.

Review
Menantang dunia!! Itulah satu kata yang dapat aku katakan untuk film yang satu ini. Film pemenang 5 Oscar 2012 ini menyuguhkan ide yang sebetulnya tidak terlalu fresh hampir sama dengan ide fil cinta yang biasa tetapi cara penyajiannya dapat memukau semua penonton. Bayangkan saja Oscar untuk BEST PICTURE, film hitam putih terakhir didapatkan oleh WINGS. Itu pun sudah sangat lama, sekitar tahun 80an. Tetapi Mitchel Hazanavicius kembali menghidupkan film hitam putih kedalam era modern ini. Dean Durjadin pun sangat perfect memainkan karakter Geogre yang seorang alkoholik, sombong diawal dan mudah marah. Pantaslah ia mendapat Oscar untuk BEST ACTOR in LEADING ROLE dalam OSCAR 2012.
Untuk sound dapat dikatakan inilah yang membuat film ini berasa sangat menarik. Musiknya sangat sesuai dengan penampilannya. Membuat penonton dibawa kembali ke masa lalu. Dengan permainan piano yang apik, patut diacungi jempol untuk komposer otodidak film ini. Ludovic Bource yang juga mendapat Oscar. Luar biasa Bource..
Editing biasa saja, tak ada yang menarik. Seperti kebanyakan film.
Sinematograpi bagus dan pas dengan latar tahun 80an-90an..
Costume, sangat mendukung sekali dengan film. Dengan jas, rompi, gaun terasa sekali efek jadul..tak pelak bagian costume juga mendapat Oscar
Penyutradaraan, bagus sekali. Mitchel, sutradara film ini, seakan tak mau kalah dengan film-film Hollywood. Ia sangat terampil dalam memandu aktor dan aktris untuk memainkan perannya masing-masing.
Untuk anda yang sudak film romantis, agak jadul, sedikit berbumbu humor. Film ini layak untuk ditonton oleh anda. Mungkin beberapa saat agak membosankan namun, tak menyurutkan film Bisu hitam putih ini mendapatkan acungan 2 jempol dari saya. Cocok untuk semua umur.

Penilaian :
8.5/10 bintang

Permohonan Maaf

Maaf tidak bisa mengupload beberapa resensi lagi karena sedang dalam masa UAS di kuliah saya, setelah UAS akan saya kupas habis beberapa film terkenal..see ya..