Pages

Sunday 10 June 2012

Resensi Film : MALENA



RESENSI

Bagi anda yang belum melihat film MALENA, jangan menjudge film ini dari unsur sensualitasnya dan posternya yang terlihat menantang. tetapi lihatlah lebih dalam pesan yang terdapat didalam filmnya.
Malena (Monicca Belluci) adalah seorang wanita yang cantik bahkan paling cantik di daerah tempat ia tinggal. Malena sudah mempunyai seorang suami bernama Nino Scordia yang terpaksa ia lepas untuk ikut wajib militer yang memang saat itu terjadi Perang Dunia 2. Dalam kesendiriannya, ia dihidupi oleh ayahnya yang sedikit tuli yang bekerja sebagai guru di sekolah tempat Renato belajar.
Tetapi sudut pandang bukanlah terdapat pada Malena namun Renato Amorroso(Giussepe Sulfaro). Seorang anak berusia sekitar 12.5 tahun yang sedang mengalami masa puber. Ia secara tidak langsung mengenal sosok Malena saat ia sedang bermain dengan geng sepeda yang baru dimasukkinya.
Malena yang sedang berjalan bergitu anggunnya membuat Renato terkesima, terpukau dan ia langsung jatuh cinta padanya. Setelah kejadian itu, renato ingin tahu sosok Malena lebih jauh tetapi ia tak berani mengungkapkannya. Pada malam hari ia sering mengintip lewat lubang di rumah Malena. Ia serasa gila memikirkan Malena. Renatopun sering memikirkan Malena saat ia manstrubasi di kamarnya. Saat di kelaspun ia tidak berkonsentrasi belajar karena Malena.
Sampai suatu hari Malena dituduh melakukan perzinahan dengan suami orang dan ia pun dibawa kepengadilan. Mau tidak mau Malena harus menyewa seorang pengacara dan ia menyewa pengacara yang sangat cerdik dan terkenal di daerah tersebut dan benar saja ia memenangkan kasus tersebut. Sejak saat itu Malena dicap sebagai wanita perebut suami orang, pelacur dan janda nakal.
Waktu Malena akan membayar pengacara tersebut, Malena tidak punya cukup uang untuk membayarnya. Terlebih lagi ayahnya mendengar kabar bahwa Malena tidur dengan suami orang dan ia sudah tidak mau menghidupi Malena lagi. Ia tak mau memberinya makan lagi. Akhirnya dengan terpaksa Malena tidur dengan pengacara tersebut untuk membayar hutangnya dan mendapat sedikit uang.
Renato yang mengetahui kejadian itu menjadi marah dan sedih. karena ia melihatnya langsung dari lubang jendela rumah Malena.
Beberapa hari setelahnya, terjadi serangan udara dikota tersebut. Rumah-rumah hancur dan ayah Malena meninggal terkena reruntuhan bangunan. Setelah serangan itu, prajurit Jerman menduduki Italia. Dalam kesendirian dan kesedihan, Malena kembali mendapat kabar bahwa suaminya meninggal di medan perang. Hal tersebut menambah kesedihan Malena.
Malam hari ia mendapat kunjungan dari seorang petugas dari Jerman. Petugas Jerman tersebut membawa makanan.Dan seperti yang diketahui cara membayarnya adalah tidur dengannya. Malena melakukan hal itu beberapa kali. Renato yang malam itu melihat hal tersebut serasa terpukul dan sangat sedih sekali melihat wanita pujaannya tidur dengan pria lain. Tetapi Renato paham bahwa ia melakukan itu semata-mata karena ia membutuhkan makanan. Sebab bila ia mencari kerja, pastilah ia akan ditolak sebab ia sudah di cap sebagai janda nakal oleh orang-orang daerah tersebut.
Setelah malam itu Malena berubah menjadi wanita nakal. Ia mulai melayani prajurit-prajurit Jerman. Renato yang mendengar kabar tersebut pinsgan dan ia dibawa oleh ibunya ke pemuka agama untuk didoakan tetapi Ayah Renato melihatnya sebagai "hasrat yang tak tersalurkan". Setelah didoakan Renatopun dibawa Ayahnya untuk melampiaskan kemauannya untuk tidur dengan wanita di suatu tempat prostitusi. Setelah melampiaskan hasratnya Renato pun seakan lepas, tanpa beban. Waktu berlalu, Jerman kalah sebab serangan dari berbagai kubu adidaya seperti Amerika, Uni Soviet dan semua tentara Jerman ditarik dari italia.
Kemarahan wanita di daerah tersebut semakin menjadi-jadi. Kekesalan terhadap Malena yang dipendam memuncak samapi ubun-ubun. Malena ditarik keluar dari tempat ia bersembunyi. Ia digunduli, dipukuli, ditelanjangi hingga berdarah darah. renato yang juga melihatnya tak mampu berbuat apa-apa. Malena yang malu, lari dan pergi dari kota tersebut.
Beberapa tahun setelah Malena pergi, Nico Scordia suami Malena datang ke kota tersebut. Ternyata ia tidak meninggal di medan perang. Ia hanya ditangkap sekutu dan sekarang ia bebas. Tetapi setelah ia pulang kembali, ia tak menemukan Malena sama sekali. Ia malah dikasari oleh orang ia ditanyainya tentang Malena. renato yang kasihan akhirnya memberitahukan keberadaan Malena dengan memberinya surat kaleng. Akhirnya Nino Scordia mencari Malena di tempat tersebut yang bernama , Messina.
Setahun kemudian Malena kembali dengan suaminya kekota tersebut. Semua warga terkejut tetapi tak berani berkata-kata. Malena kini berpakaian lebih tetutup dan terlihat keibuan.
Saat Malena berbelanja, keadaan berbuah 180 derajat. Warga menjadi sangat ramah dan menyebut Malena "Nyonya Scordia".
Di ujung semuanya, saat buah-buahan belanjaan malena jatuh. renato yang sedang naik sepeda menolongnya. Dan renato berkata "Good Luck, Signora Malena", yang artinya kurang lebih "Semoga beruntung, Nyonya Malena". Seakan memberikan semangat pada Malena untuk menjalani hidupnya yang baru. Terlepas dari kehidupannya masa lampau. Malena pun mengangguk dan pergi.

REVIEW
Kecantikan dapat membunuhmu !
Salah satu pesan yang saya dapat dari film ini. Malena yang cantik, harus menghadapi tekanan bertubu-tubi dari masyarakat disekitarnya. Oleh karena satu kata "Cantik".
Meskipun film ini berbahasa prancis, tetapi tak dipungkiri film Malena memang film Masterpiece dari, Giussepe Tornatore. Film yang mendapat 2 nominasi Oscar ini memiliki keistimewaan di mata Tornatore. Beralur Flashback, saat Renato dewasa menceritakan masa-masa dahulu saat ia puber. Ia mengingat wanita yang sangat menarik dimatanya. Sosok Malena. Memiliki sudut pandang seorang anak yang melihat sosok wanita cantik dimatanya dan kehidupannya menjelang dewasa. Secara tidak langsung Renato masuk dalam kehidupan Malena.
Tornatore sangat apik dalam mempermainkan emosi penonton dengan film ini. Kesedihan saat Malena di telanjangi habis-habisa. Humor saat Renato ketahuan mencuri pakaian dalam Malena. Marah saat malena di tiduri dan lain-lain.
Kultur dari italia zaman dahulupun terasa hidup dalam film Malena. Kehidupan sosial warganya yang tak peduli dengan azas "Praduga Tak Bersalah", suka main hakim sendiri dan anak dibawah umur yang sudah boleh melakukan hubungan seks!.
Bukan main, pelajaran yang dapat diambil dari film malena ini. Kita dapat mengetahui sejarah italia zaman dahulu. Kehidupan masyarakatnya. Beberapa hal yang mungkin kita baru tahu setelah melihat film ini seperti anak yang boleh melakukan seks usia muda.
Untuk sinematografi, patut diacungi jempol. karena "eksostisme" suasana italia saat perang sangat tergambar jelas dalam Malena.
Penokohan jangan ditanya lagi. Monica Belluci sangat luar biasa memainkan film yang satu ini. Ia terlihat total bersama Giussepe Sulfaro memainkan peran yang didapatkan masing-masing.
Untuk editing, bisa dibilang rata-rata. Tidak ada yang menarik. Sama seperti editing biasa.
Ide cerita, inilah yang membuat film ini terasa hidup. ide yang fresh. Menggabungkan sudut pandang anak dalam melihat wanita dalam suasana perang dengan berbagai seluk-beluk permasalahan didalamnya patut mendapat pujian dan menurut saya Film ini harusnya mendapat OSCAR untuk kategori best picture bila saja tidak bebahasa Prancis karena Film Oscar harus berbahasa Inggris. Lalu pihak AMPAS yang sangat selektif dalam memilih film. Unsur anak dalam film semi ini membuat Malena tak masuk dalam nominasi BEST PICTURE, mereka istilahnya "mengharamkan" film berunsur terlalu banyak seks, kekerasan, homo, HAM dan sejenisnya yang masuk nominasi (kalaupun masuk ada, hanya sedikit) dan terlebih lagi memenangkannya. Mustahil.
Untuk referansi, lihat saja film besutan Ang Lee, BROKEBACK MOUNTAIN yang hanya memenangkan Best Director namun tidak memenangkan Best Picture gara-gara berunsur Koboi HOMO !!
Padahal Sutradara/Director yang baik dilihat dari film yang dibuatnya. Bila ia dicap terbaik, pastilah film yang dibuatnya terbaik tetapi tidak dalam Oscar dengan segala peraturan tersebut.
Any way, film Malena sangat baik untuk ditonton tetapi hanya untuk 17 tahun keatas bila versi Uncensored dan 13 tahun keatas untuk versi Censored.

Penilaian:
8/10 bintang

2 comments:

  1. Gue juga suka ne film.monica bellucci cantik bget bro

    ReplyDelete
  2. Selain itu jg alur cerita nya gue bget dah.mirip ma gue pas seumuran sgtu.hahahahahaha.cb ada malena 2 ya

    ReplyDelete